Halloween party ideas 2015

Potretkarawang.com– ketua umum PSSI Edy Rahmayadi mengatakan tidak mau ikut campur tentang keputusan hasil komisi disiplin terkait pelanggaran pada kompetisi di indonesia, dia ingin semua berjalan natural.

Komentar tersebut dia sampaikan menyusul banyaknya kejadian-kejadian kontroversi dalam penyelengaraan liga 1 dan liga 2 selama satu musim ini, yang terbaru terkait masalah Bhayangkara FC dan Mitra Kukar, yang berimbas pada nasib Bali United sebagai salah satu kandidat juara liga 1.

Mitra kukar yang memainkan Marquue Playernya Mamadou Sissoko padalah di hukum larangan 2 kali main oleh komisi disilpin (Komdis PSSI). Oleh karena itu, Sissoko seharusnya tidak bisa di mainkan di laga melawan Bhayangkara FC, tetapi Sissoko tetap di mainkan, Komisi Disiplin pun menyatakan mereka kalah 0-3 dari Bhayangkara FC, meski laga sebenarnya berakhir seri 1-1.

Sempat berencana mengajukan banding, Mitra Kukar rupanya keburu sadar dan akhirnya mengakui kesalahannya karena tidak membaca surat dari komisi disiplin.

“ yang sudah di putuskan oleh komisi disiplin, saya tidak pernah mau ikut intervensi, biarkan natural karena mereka pasti punya argumen yang bagus “ kata Ketua umum PSSI Edy Rahmayadi, sabtu (11/11/2017).

Edy Rahmayadi juga menyadari bahwa liga di Indonesia ini berbeda dari liga-liga yang pernah ada, Liga seharusnya berkaitan dengan pembinaan dan menciptakan pemain Timnas. Namun, Indonesia berbeda dengan mengutamakan kemenangan dalam motivasinya mengikuti liga.

“ liga 1 itu tujuannya adalah bukan hanya untuk dia merebut jadi juara. Liga  yang terbaik adalah mendapatkan, menciptakan pemain-pemain untuk menjadi timnas, itu liga” Edy Menjelaskan

“ Nah, di kita (liga indonesia) lain, motivasi pertamanya adalah menang, sehingga segala macam cara dibuat, yang begitu ricuhnya. Ya, saat ini, inilah kualitas kita indonesia. Ya mudah-mudahan ke depan bisa menjawab dan memperbaiki di depan, “ imbuhnya. (red)



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.